Sunday, March 31, 2013

Benarkah The Gospel Of Barnabas ( Injil Barnabas) Di Tulis Oleh Barnabas ? (Bag II)



BERBAGAI PENDAPAT PARA  ORIENTALIS DAN SAINTIS TENTANG INJIL BARNABAS

Untuk selanjutnya Injil palsu ini kita sebut INJIL PALSU BARNABAS (IPB).Atau Pseudo Gospel (PG).


1.Laura Ragg

dalam pengantar terjemahan Injil Palsu Barnabas dalam bahasa Inggris menceritakan sebagai berikut: “Pertama kali injil palsu barnabas dimaksudkan disebut-sebut oleh Bernard de La Monnoie dalam bukunya “menagiana” (Paris 1715 Vol.IV pp.202-214, the Broitish deist, John Toland (1670-1722) dalam bukunya berjudul “Nazarenus or Jewish, Gentile and Mohametan Christianity (1718) yang mana di cetak ulang sesudah pengarangnya meninggal dunia  dalam “miscellianeous works” nya di London tahun 1747, Toland menerangkan : “Ini adalah Injil Muhammad yang tidak pernah penerbitannya diberitahukan selama ini diantara orang-orang Kristen, meskipun mereka telah banyak berbicara tentang pengakuan Muhammad mengenai Injil”


2.W.H.Temple Gairdner dari Cairo
,
A
dalah orang pertama yang menanggapi bantahan atas adanya Injil Palsu Barnabas ini mula pertama terbit di Cairo.


3.Fr.Dr.J.Jomier,
Juga dari Cairo secara terperinci telah membuktikan ketidak-benaran Injil Palsu ini. Jomier menulis hasil penilitian ilmiahnya untuk menolak tantangan Sheikh Al Azhar Prof.Abu Zahra.


4.Prof.Dr.H.Burgema

Menulis penyelidikan ilmiahnya dalam bahasa Belanda yang diterbitkan di Perancis dalam MIDEO memuat 90 halaman itu, dengan tegas pula menyatakan dan membuktikan kepalsuan Injil Barnabas itu.


5.M.de Epalza dari Spanyol
Dalam tahun 1963 menetapkan identitas pengarang Injil Palsu ini adalah seorang Kristen yang baru masuk Islam yang sebenarnya tidak lain dari orang Islam yang berpura-pura masuk Kristen.



6.Rev.A.Malik Telah mengirimkan tulisan sanggahannya atas ketidak benaran Injil palsu ala pakistan ini kepada Pakistan Times, namun tidak pernah dimuat.


7
.Begitupun Drs.Jan Slomp redaktur Christian Study Center di rawalpandi

Menolak Injil palsu Barnabas ini. Namun The Pakistan Times tidak mau merilisnya, akhirnya beliau menerbitkan sendiri dalam sebuah booklet “The Present Study”.


8
.Ignaz Goldzeiher
Seorang Yahudi sarjana akhli Islamologi mengatakan: “An aprocryphal forgery in islamic spirit and a”GAUKELEI”or verbal jugglerry” (Suatu kepalsuan apokrifa didalam semangat islam dan sebuah GAUKELEI atau PERMAIAN SULAPAN KATA-KATA.


9
.Shlomo Pines dari Yerusalem

M
emberikan pendapat tantangan demikian: “It seems evident that it must have originated in Islam”. (Sudah jelas terlihat bahwa ini berasal dari kalangan Islam).


10.Prof.Margoliouth dan prof.Nallino dua sarjana barat Islamonologi

Menyatakan keragu-raguan mereka tentang kebenaran atau keaslian Injil palsu ini. Sarjana-sarjana lainnya yang mengeluarkan pendapat serupa dapat kita catat antaranya A.Jeffrey, Harry Dorman, John C.Blair, L.Sr.Alban dan Louis Massignon. (Bahan tulisan ini diambil dari CSC, serie no : 9).

Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Adalah Injil Palsu


Tidak sedikit umat Muslim mengutip ayat-ayat dari Injil Barnabas untuk menyerang ke-Kristenan. Terkadang juga mereka mengutip ayat dari Injil ini. Tujuannya untuk memperkuat pernyataan mereka, bahwa nabi mereka adalah benar nabi terakhir dan penyempurna.
Sayangnya, hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat mendiang Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad.

Seorang guru besar terkenal di Universitas Al Azhar di Cairo, Mesir. Dia mengajak umat Muslim sedunia untuk menjauhkan diri dari Injil Barnabas. Dalam bukunya “Hayatul Masih fit Tarikh was Kusyufil ‘ashril Hadiets”, (Cairo: Darul Hilal) ia menguraikan kepalsuan Injil tersebut.  Ia berkesimpulan kitab ini bukan saja menyerang ajaran agama Kristen tetapi juga Islam.

Injil Barnabas Bertentangan Dengan Al-Quran

Sangat masuk akal bila mendiang Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad mengatakan Injil Barnabas palsu. Sebab terdapat beberapa ajaran dalam Injil Barnabas yang bertentangan dengan Al-Quran.

Pertama: Mesias adalah Isa, Bukan Muhammad

Al-Quran dengan jelas mengatakan Mesias adalah Isa Al-Masih. Bukan Muhammad. Sebaliknya, Injil Barnabas mengatakan “Muhammad adalah Mesias, dan Isa selalu menyangkal bahwa Ia bukan Mesias” (Lihat bab 3, 42, 82).
Sungguhkah Mesias itu adalah Muhammad, anak Abdullah dan bukan Isa Al-Masih anak Maryam?

Kedua: Langit Ada Tujuh, Bukan Sembilan

Sura Al-Baqarah ayat 29 mengatakan langit ada tujuh. Juga Sura Al-Isra ayat 44 memberi pernyataan yang sama. Tetapi Injil Barnabas bab 178 dengan tegas mengatakan bahwa langit ada sembilan.
Sepertinya penulis kitab ini membaca tulisan Dante yang mengarang khayalan terkenal “Divina Commedia” tentang sembilan langit menuju Firdaus.
Mana yang benar – sembilan atau tujuh?

Ketiga: Seorang Pria Dapat Menikahi Berapa Wanita?

Menurut Qs 4:3, “seorang laki-laki dapat menikahi dua, tiga, empat wanita” sekaligus. Bahkan Qs 70:30 menambahkan keempat isteri tersebut adalah “selain budak-budak yang mereka miliki”. Hal ini bertentangan dengan ajaran Injil Barnabas. Menurutnya “hendaklah seorang lelaki puas dengan seorang wanita yang dikaruniakan Allah baginya dan hendaklah dia melupakan wanita lainnya” (Injil Barnabas bab 115).
Manakah petunjuk Allah yang sesungguhnya – empat atau satu?

Keempat: Adakah Maryam Mengalami Sakit Saat Melahirkan?

Saat melahirkan Isa Al-Masih, “Maryam mengalami rasa sakit saat melahirkan” (Qs 19:23). Sedangkan Injil Barnabas bab 13 mengatakan, “Maryam ‘dikelilingi oleh cahaya terang yang luar biasa, seraya melahirkan puteranya tanpa sakit”.
Manakah yang benar – Siti Maryam sakit pada waktu melahirkan atau tidak?

Kelima: Allah Membutuhkan Manusia?

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya” (Qs 17:13).
“Ketika Allah menciptakan manusia dengan kebebasan agar dia boleh mengetahui bahwa Allah tidak membutuhkan manusia, sama seperti seorang raja yang memberikan kebebasan kepada hamba-hambanya” (Injil Barnabas bab 155)
Perhatikanlah dua ayat di atas, bukankah keduanya saling bertentangan?

Injil Barnabas Bertentangan Dengan Alkitab

Sangat jelas bahwa Injil Barnabas bertentangan dengan Alkitab. Inti Injil adalah Kabar Baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih. Kabar Baik ini menegaskan sia-sialah segala usaha amal manusia untuk meraih keselamatan. Hal tersebut tidak dapat melepaskan manusia dari ikatan dosa dan iblis. Keselamatan hanya terdapat dalam Isa Al-Masih.
Bila amal ibadah dapat menghapus dosa, seberapa banyakkah amal yang harus dilakukan manusia agar dapat mengampuni dosa-dosanya?  Jelas hal itu mustahil!

Isa Al-Masih Menghancurkan Kuasa Setan

Injil yang benar memberikan jawaban yang indah. Sesungguhnya manusia yang terikat oleh dosa tidak dapat mematahkan rantai iblis. Tetapi Isa Al-Masih, Tuhan yang turun dari sorga, sudah menghancurkan kuasa setan. “Bagi Dia (Isa Al-Masih), yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan telah membuat kita menjadi suatu kerajaan…bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin” (Injil, Kitab Wahyu 1:6).

Kembali Injil Barnabas menyangkal fakta dalam Injil. Menurutnya, Isa Al-Masih tidak pernah mati disalib, melainkan Judas-lah yang dibuat Allah menyerupai wajah Isa Al-Masih. Sedangkan Isa sendiri diangkat Allah ke sorga.

Benarkah Isa Al-Masih takut menghadapi maut sehingga harus melarikan diri? Inilah perkataan Isa Al-Masih, “Sekarang jiwa-Ku (Isa Al-Masih) terharu dan apakah yang akan Ku katakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (yaitu dari salib). Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, memuliakan nama-Mu!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:27, 28).

Isa Al-Masih tidak pernah melarikan diri dari maut. Dia bersedia mengorbankan diri sebagai “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). Ia menghapus dosa semua manusia yang percaya kepada-Nya.
Injil yang benar menawarkan keselamatan cuma-cuma sebagai anugerah dari Allah. “Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, (Isa Al-Masih) Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23). Sambutlah Dia! Yakinlah akan janji Isa Al-Masih, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan dibuang” (Injil, Rasul Yohanes 6:37).

KURUN WAKTU DITULISNYA INJIL PALSU BARNABAS


Menurut pendapat para akhli yang pernah diminta nasehat dalam penerangan tuan dan nyonya Ragg (penerjemah injil palsu ini kedalam bahasa Inggris) mengenai naskah aslinya Vienna, dalam bahasa Italia, kapan masa penanggalannya ia ditulis, namun tidak ada seorang pun berpendapat bahwa tulisan aslinya itu berada lebih awal daripasa peertengahan abad ke 16.


Mereka mengambil kesimpulannya berdasarkan kertas yang dipergunakan, juga tulisan tangan serta istilah-istilah kata yang dipergunakan, serta juga masalah tekhnik penjilijdannya itu sendiri.


Mereka dengan mudah dapat mengambil kesimpulan ini  karena dihadapan mereka banyak tersedia bahan perbandingan, baik berupa buku-buku dan kertas-kertas yang ada pada periode itu hingga dengan mudah dapat dinilai perbandingannya. Lebih tegas lagi Laura Ragg menandaskan bahwa antara naskah tertua dengan yang ada ditangannya kini berjarak tidak kurang dari 1500 tahun.


Dapat diyakinkan bahwa penulisan Injil palsu Barnabas itu tidak mungkin berada dalam abad I ataupun abad ke II. Berdasarkan pembuktian tersebut jelaslah Injil yang saat ini dipropagandakan oleh kelompok Islam sebagai Inji yang asli hanyalah SEBUAH INJIL PALSU.


BUKTI-BUKTI KEPALSUAN INJIL BARNABAS YANG TERDAPAT PADA AYAT-AYATNYA



1.Barnabas yang menjadi JUDUL INJIL PALSU inipun NAMA PALSU.
Dalam Pasal 1 dari Injil Barnabas in dikatakan:
“Barnabas Rasul Yesus orang Nazareth yang bergelar almasih” (Barnabas,apostle of Jesus the Nazarene, called Christ). Dalam keterangan ini yang dimaksudkan Barnabas  adalah yang terdapat dalam Kisah 4: 35,37, 9:26-27, 11:24, dan 12:1-3. Mengenai perselisihan Paulus dengan Barnabas lihat Kisah 15:35-41 dan Galatia 2: 11-13.


Barnabas yang disebutkan dalam ayat-ayat Alkitab itu adalah teman Paulus, orang Cyprus, yang sama sekali tidak mengerti bahasa Italia Nasional maupun dalam dialek Toscan atau Venesian, yang menjadi bahasa Injil Palsu Barnabas ini. Sehingga jelaslah sudah bahwa penulis kitab palsu ini bukanlah si Barnabas itu. Atau dengan kata lain adalah BARNABAS PALSU.


Penulis Injil Palsu ini sendiri yang sebenarnya adalah seorang muslim yang bernama Mustafa de Arende yang berdarah Spanyol, kemudian ke Spanyol dan merubah namanya menjadi Fra Marino, masuk sekolah seminari keuskupan di Italia dengan maksud tertentu.

Patut dijelaskan bahwa Barnabas rekan sekerja Paulus itu bukanlah seorang Rasul. Keempat Injil Kanonik tak pernah menyebutkan satu kalipun bahwa Barnabas adalah seorang Rasul.


2.Penulis sama sekali tidak mengenal daerah KEGIATAN YESUS KRISTUS.

Dalam pasal 20 dikatakan:
“Syahdan pergilah Yesus ke laut Galilea, dan turunlah ia kedalam sebuah kapal untuk berlayar ke Nazareth negerinya” (Jesus went to the sea of Galillee and having embarked in a ship sailed to his city)


Semua orang mengetahui bahwa kota Nazareth itu adalah terletak di dataran tinggi, bukanlah ditepi pantai yang memungkinkan disinggahi dengan pelayaran kapal. Disini menunjukkan kepada kita bahwa penulis Injil Palsu ini memang tidak mengetahui situasi keberadaan kota Nazareth.Lebih menggelikan lagi ada didalam ayat berikutnya, ayat 21:

“Mendakilah Yesus ke Kapernaum dan Ia telah mendekat dengan negeri (Jesus went up to Capernaum , and as he drew near to the sea)

Kapernaum adalah suatu tempat yang letaknya ditepi pantai. Jadi perjalanan dari Nazareth ke kapernaum bukannya MENDAKI melainkan menurun.


Jelas-jelas BARNABAS GADUNGAN ini tidak mengenal geographi tempat berkiprahnya Yesus Kristus. Sehingga jelaslah sudah bahwa tulisan ini ADALAH SEBUAH PENIPUAN YANG BERMORAL RENDAH.


3.ISTILAH KATA “TONG” TIDAK DIKENAL DIZAMAN YESUS:

Dalam pasal 153 :

“…..bagaikan seorang menggelindingkan tong-tong kayu yang dicuci untuk diisi lagi dengan arak” (…as one rolleth of wood when they are wased to refill them with wine) Istilah TONG ini sama sekali tidak dikenal dizaman Yesus. Dizaman Yesus hanya dikenal tempayan yaitu tempat yang dibuat dari tanah liat. Istilah Tong ini hanya dikenal sekitar abad ke 10. Disini menunjukkan bukti bahwa Injil Palsu Barnabas ini sama sekali tidak dapat membuktikan bahwa ia ditulis di zaman kehidupan para Rasul pada abad ke I ataupun abad ke II, melainkan jauh dari itu. Usaha pihak muslim untuk menyakinkan Injl palsu ini sudah berada pada abad-abad zamannya para rasul Yesus Kristus, sama sekali mengalami kegagalan.


4.TAHUN YOBEL MENURUT INJIL PALSU BARNABAS INI:

Dalam pasal 82:

“…tahun Yobel yang kini jatuh tiap seratus tahun itu akan dijadikan oleh Messias pada tiap tahun ditiap tempat” (…the year oh Jubilee, which now cometh every hundred years shall by the Messiah be reduced to every year i every place)

Ayat ini diulangi lagi dalam pasalnya yang ke 83.

Orang Yahudi merayakan tahun Yobel itu adalah 50 tahun sekali. Sebagaimana dinyatakan didalam Imamat 25: 11. “Tahun kelimapuluh itu haruslah menjadi tahun Yobel bagimu”

Yesus tentulah tetap mematuhi ketetapan tradisi Yahudi ini selama hidupnya.


Dalam sejarah tercatat bahwa Pope Boniface VIII pernah mengeluarkan dekrit dalam tahun 1300AD  bahwa Gereja Kristen dibawah juridiksinya harus merayakan suatu ulang tahun Yobel itu setiap 100 tahun.  Pope yang berikutnya yaitu Clemens VI tidak mau menunggu hingga tahun 1400, melainkan memutuskan kembali dalam tahun 1343 untuk memperpendek jangka waktunya tahun Yobel itu menjadi setiap 25 tahun . (lihat Encyclopedia Britanica sv.Jubilee year of Vol.13.p.100).


Disini semakin jelaslah pula bahwa pengarang Injil Palsu barnabas dalam teks aslinya bahasa Italia itu tidak dapat dibuktikan berada lebih awal dari tahun 1300 AD. Tahun 1300 (Abad ke XIV) adlah terminus pos quem, artinya tahun paling awal adanya Injil Palsu barnabas itu ditulis.

5.SUATU LELUCON CERITA FRA MARINO ADA DALAM NASKAH ANTARA AYAT-AYAT INJIL PALSU BARNABAS INI:

Fra Malino

Serapat-rapatnya membungkus barang busuk pada akhirnya akan berBAU juga, kata pepatah. Hal ini kita temukan dalam ayat-ayat Injil Palsu Barnabas ini. Seperti kita ketahui didongengkan bahwa seorang bernama Fra Marino sewaktu bekerja di keuskupan sebagai seorang Paderi, dia telah mencuri sebuah naskah, apa yang dikatakan sebagai Injil Barnabas itu.

Heran...ceritanya  tercantum diantara ayat-ayat Injil Palsu Barnabas ini. Coba kita perhatikan pasal 192:

“All of this book Iwas not able to read becouse the high priest in whole library I was forbqde me, saying that an ismaelite has written it”

(Semua dari buku ini saya tidak bisa membacanya sebab padri yang tertinggi (Paus) yang memiliki perpustakaan itu melarang saya, berkata bahwa itu adalah tulisannya orang Ismael).

Ayat ini adalah menceritakan peristiwamnya si Fra Marino yang telah menceritakannya pada halaman muka dari naskah bahasa spanyol itu. Heran, aneh, cerita ini bisa terulang dalam pasal tertentu yaitu pasal 192. Kejadian ini betul-betul suatu kenyataan kepalsuannya Injil palsu barnabas yang ingin dimasyurkan oleh pihak muslim itu. Lucu, namun tidak lucu. Lelucon membuktikan kepalsuannya itu apa adanya… (Sinyo Bheta)