Tuesday, July 16, 2013

Google Eart Menemukan Sebuah Kompleks Misterius di China

Tren Baru Orang Kaya di China, Orang Dewasa Minum ASI Jum'at, 05 Juli 2013 10:40 Tren Baru Orang Kaya di China, Orang Dewasa Minum ASIOrang dewasa di China juga minum ASI @tribunnews.com inShare Sejumlah orang kaya di China memiliki tren baru yang kontroversial. Dengan alasan meningkatkan kesehatan, mereka rela habiskan jutaan rupiah untuk bisa mengonsumsi air susu ibu (ASI). Tren baru ini menjadi perdebatan antara kesehatan dan moral publik. Dilansir dari Shanghai Daily, para orang kaya yakin jika dengan mengonsumsi ASI akan memberi manfaat bagi kesehatan mereka. Mungkin minum ASI bukanlah hal yang aneh jika dilakukan bayi, namun hal ini menjadi aneh setelah populer di kalangan orang dewasa yang berduit di China. Bahkan, beberapa perusahaan menawarkan pilihan yaitu dari kemasan atau meminum langsung dari wanita seperti yang dilakukan bayi. Hal ini membuat banyak orang mengecam hal ini. Beberapa pihak menilai layanan ini bisa menjadi modus baru untuk prostitusi. Tren ini bisa menjadi praktek terselubung dari prostitusi. Namun, juru bicara biro keamanan publik Shenzen, menjelaskan bahwa akan sangat sulit membuktikan dan menginvestigasi apakah dugaan penyelewengan itu benar atau tidak. Di China sudah ada beberapa perusahaan yang menyediakan layanan ASI untuk para orang dewasa dan berasal dari kalangan menengah ke atas, seperti Xinxinyu Household Service Company milik Lin Jun yang beroperasi di Provinsi Guangdong. Lin Jun mengatakan jika layanan penyedia jasa ASI mulai populer di China, setelah skandal susu formula bayi terungkap. Selain itu, ASI dipercaya menjadi salah satu nutrisi tambahan bagi orang dewasa untuk meningkatkan kesehatan. "ASI adalah nutrisi terbaik khususnya bagi mereka yang baru saja menjalani operasi besar," ujar Lin. Untuk menikmati layanan mewah dari suster penyedia ASI, para pelanggan harus membayar 8000 Yuan atau Rp 13 juta per bulan. Harga ini bisa semakin mahal jika suster yang dipilih masih berusia muda dan cantik. Para suster ini akan mengunjungi rumah pelanggan untuk memberikan ASI. "Namun apabila mereka malu, kami dapat menjual ASI yang sudah dipompa dan disimpan di dalam sebuah botol," kata Lin. Lin mengatakan proses perekrutan seorang suster ASI tidaklah mudah. Dirinya harus memastikan ASI yang disediakan suster yang bersangkutan sehat. Kebanyakan para suster direkrut adalah para ibu muda yang berasal dari desa dan keluarga miskin yang membutuhkan biaya untuk membesarkan anaknya. Lin akan melakukan wawancara kepada calon suster dan memastikan meraka sehat secara fisik, hal yang sama juga dilakukan kepada calon pelanggan yang akan menggunakan jasa suster ASI. Pelanggan akan menilai kesehatan dan karakter suster sebelum memilihnya. Setelah terpilih, suster akan menandatangani kontrak dengan periode enam hingga delapan bulan. Namun, dalam kontrak tersebut status pekerjaan mereka tertulis sebagai pengasuh bayi, pembersih ruangan atau koki. Para suster ini akan mendapat bayaran sebesar 120 ribu Yuan atau sekitar Rp 194 juta dalam waktu delapan bulan. Seorang sales excutive di kota Shenzen bernama tengah Wang mengaku menjadi salah satu pelanggan jasa tersebut. Dirinya mencoba jasa ini setelah mendapat informasi dari temannya di Hong Kong serta setelah mendapat izin dari istrinya. Dirinya memilih mengonsumsi ASI karena sering merasakan keletihan akibat pekerjaan di kantor. Dirinya membayar jasa suster ASI senilai 15 ribu Yuan atau Rp 24,3 juta. Dirinya mengaku bisa mengonsumsi ASI tiga kali sampai lima kali sehari. Namun, dirinya mengaku tidak pernah minum langsung dari suster penyedia ASI. Namun, Wang mengaku tidak merasakan perubahan yang signifikan setelah minum ASI ini kecuali dia mengurangi kesibukannya di kantor dan berolah raga.

Read more http://www.infospesial.net/27348/tren-baru-orang-kaya-di-china-orang-dewasa-minum-asi/



Satelit diciptakan untuk memudahkan, atau juga untuk menemukan lokasi baru. Google Earth baru-baru ini menemukan sebuah kompleks misterius di China. Berminat melihatnya langsung?

Seorang analis CIA bernama Allen Thomson kebingungan saat melihat gurun pasir di China. Tadinya ia ingin mencari sebuah tempat di dekat Kashgar, barat daya China.

Ternyata tak jauh dari sana, ditemukan sekompleks jalan dan struktur bangunan yang cukup luas. Allen sama sekali tidak mengetahui kompleks apa itu.

Namun menurut Allen, kompleks luas ini memiliki bentuk yang tidak biasa. Ia juga berkesimpulan bahwa kompleks ini dibangun dengan sedikit terburu-buru. Satelit Google Earth memiliki data kawasan tersebut pada tahun 2011. Tahun itu, tidak terdapat bangunan atau kompleks apapun di tengah padang pasir tersebut.
Google Eart Menemukan Sebuah Kompleks Misterius di China


Jika Anda harus bertualang, bisa menyambangi tempat ini. Kunjungilah gurun pasir Ghobi. Berdasarkan pemandangan dari satelit Google Earth, ada bentuk aneh berbentuk segi empat di tengah gurun tersebut. Di dalam segi empat tersebut, terlihat ada bulatan-bulatan yang diperkirakan berukuran sebesar 40 meter.
Anehnya, segi empat itu tak hanya satu melainkan beberapa. Menurut beberapa teori, bentuk-bentuk aneh di tengah tempat yang jarang terjamah manusia itu bisa jadi sebuah kode untuk UFO dan alien.

Google Eart Menemukan Sebuah Kompleks Misterius di China


Penemuan sebelumnya juga cukup menggemparkan. Kira-kira Agustus 2012 lalu, ditemukan bangunan atau bentuk seperti piramida di tengah padang pasir Mesir. Piramida yang berjumlah dua buah ini diasumsikan sebagai situs piramida baru. Para ahli Mesir pun langsung meneliti kedua piramida tersebut.

Jika Anda tak puas hanya melihat dari Google Earth, bisa juga datang langsung ke tempat-tempat tersebut. Asal, jangan lupa keamanan dan keselamatan diri beserta partner traveling Anda