Hidup dan kehidupan jelas tidak mudah untuk dilalui. Kunci agar kita kuat adalah bersyukur dan berterima kasih. |
Hidup di dunia memang butuh perjuangan agar bisa menjalani kehidupan. Perjuangan ini sangat berat dan memakan korban dengan banyaknya yang mengalami gangguan mental dalam menjalani kehidupan tersebut. Bentuk gangguan mental itupun macam-macam dan korbannya hampir semua umur, kalangan dan gender. Dampak dari seseorang yang mengalami gangguan mental juga macam-macam, ada yang hanya merugikan diri sendiri dan ada pula yang merugikan orang lain.
Bila begitu, bagaimana agar kita terhindar dari gangguan mental? Philip Pegler, seorang psikolog dan penulis spiritual pada InspireMeToday.com, mengatakan, selalu bersyukur dalam setiap keadaan, akan mengindarkan kita dari gangguan mental. "Bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan sesama, akan menjadi penangkal kita dalam berbagai tantangan kehidupan. Hidup mengalir begitu cepat dan kadang-kadang kita bahkan tidak sempat berterima kasih kepada mereka yang hari ini membantu usaha kita dan juga bersyukur atas karunia Tuhan. Kita cenderung ingat kepada Tuhan apabila kita menderita dan merasa tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa? Kita juga sering tidak berterima kasih kepada orang-orang di sekitar kita, atas apa yang mereka lakukan, walaupun itu adalah kewajiban mereka," paparnya.
Menurut Philip, struktural di kantor dan pekerjaan sehari-hari, menjadi seseorang tidak pernah berterima kasih atas apa yang dikerjakan orang lain. Seorang atasan misalnya, dia merasa tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada bawahannya. Sementara itu, staf karyawan lainnya, juga sering tidak mengucapkan terima kasih kepada rekan kerjanya, karena merasa itu adalah alur tugas kewajiban yang memang harus dilakukan.
"Manusia diciptakan oleh kekuatan cinta, lahir tumbuh dan berkembang dalam cinta. Berterima kasih kepada sesama, adalah bentuk cinta. Jadi, adalah suatu tragedi apabila kita tidak pernah mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di dalam alur kegiatan kita sehari-hari. Kita manusia, diciptakan untuk tidak mengabaikan sesamanya, dengan selalu berterima kasih, " jelasnya.
Menurutnya, dengan selalu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang menjadi bagian dari kegiatan kita sehari-hari, itu juga bentuk dari rasa bersyukur kepada Tuhan. "Lihat lebih dalam orang-orang di sekitar Anda. Lihat bahwa mereka melakukan tugas dan kewajiban mereka dengan cinta. Dengan cara pandang seperti itu, Anda akan melihat keindahan hati setiap orang, ini akan meniadakan masalah, gangguan mental dan tindakan jahat lainnya," katanya.
Philip menambahkan, penting juga dalam menyikapi akhir hari beraktivitas, bila sepanjang hari pekerjaan dan usaha kita terlihat tidak berhasil atau membuahkan hasil yang memuaskan, jangan menyalahkan orang lain. "Selalu bersyukur atas pencapaian Anda hari ini. Selalu nikmati apa yang sudah Anda terima hari ini. Bahkan, bila Anda dalam penderitaan dan tidak berdaya, nikmati ketidakberdayaan itu sebagai suatu keadaan yang memang harus Anda hadapi dan jangan pernah putus harapan," jelasnya.
Dengan selalu berterima kasih kepada sesama dan bersyukur kepada Tuhan, maka seseorang tidak akan mengalami gangguan mental. "Gangguan mental hanya terjadi kepada orang yang tidak kuat. Orang yang selalu menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapinya dan tidak pernah melihat adanya cinta, akan mudah terganggu mentalnya," pungkas Philip.(joe)
Source
Bila begitu, bagaimana agar kita terhindar dari gangguan mental? Philip Pegler, seorang psikolog dan penulis spiritual pada InspireMeToday.com, mengatakan, selalu bersyukur dalam setiap keadaan, akan mengindarkan kita dari gangguan mental. "Bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan sesama, akan menjadi penangkal kita dalam berbagai tantangan kehidupan. Hidup mengalir begitu cepat dan kadang-kadang kita bahkan tidak sempat berterima kasih kepada mereka yang hari ini membantu usaha kita dan juga bersyukur atas karunia Tuhan. Kita cenderung ingat kepada Tuhan apabila kita menderita dan merasa tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa? Kita juga sering tidak berterima kasih kepada orang-orang di sekitar kita, atas apa yang mereka lakukan, walaupun itu adalah kewajiban mereka," paparnya.
Menurut Philip, struktural di kantor dan pekerjaan sehari-hari, menjadi seseorang tidak pernah berterima kasih atas apa yang dikerjakan orang lain. Seorang atasan misalnya, dia merasa tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada bawahannya. Sementara itu, staf karyawan lainnya, juga sering tidak mengucapkan terima kasih kepada rekan kerjanya, karena merasa itu adalah alur tugas kewajiban yang memang harus dilakukan.
"Manusia diciptakan oleh kekuatan cinta, lahir tumbuh dan berkembang dalam cinta. Berterima kasih kepada sesama, adalah bentuk cinta. Jadi, adalah suatu tragedi apabila kita tidak pernah mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di dalam alur kegiatan kita sehari-hari. Kita manusia, diciptakan untuk tidak mengabaikan sesamanya, dengan selalu berterima kasih, " jelasnya.
Menurutnya, dengan selalu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang menjadi bagian dari kegiatan kita sehari-hari, itu juga bentuk dari rasa bersyukur kepada Tuhan. "Lihat lebih dalam orang-orang di sekitar Anda. Lihat bahwa mereka melakukan tugas dan kewajiban mereka dengan cinta. Dengan cara pandang seperti itu, Anda akan melihat keindahan hati setiap orang, ini akan meniadakan masalah, gangguan mental dan tindakan jahat lainnya," katanya.
Philip menambahkan, penting juga dalam menyikapi akhir hari beraktivitas, bila sepanjang hari pekerjaan dan usaha kita terlihat tidak berhasil atau membuahkan hasil yang memuaskan, jangan menyalahkan orang lain. "Selalu bersyukur atas pencapaian Anda hari ini. Selalu nikmati apa yang sudah Anda terima hari ini. Bahkan, bila Anda dalam penderitaan dan tidak berdaya, nikmati ketidakberdayaan itu sebagai suatu keadaan yang memang harus Anda hadapi dan jangan pernah putus harapan," jelasnya.
Dengan selalu berterima kasih kepada sesama dan bersyukur kepada Tuhan, maka seseorang tidak akan mengalami gangguan mental. "Gangguan mental hanya terjadi kepada orang yang tidak kuat. Orang yang selalu menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapinya dan tidak pernah melihat adanya cinta, akan mudah terganggu mentalnya," pungkas Philip.(joe)
Source