Saturday, May 17, 2014

Kenapa Seseorang Menjadi Hacker?

Hacker adalah sosok yang sangat cerdas. Meskipun mereka menggunakan untuk kepentingan yang tidak baik. Banyak hal yang mendasari mereka bertindak seperti itu.
Kejahatan cyber (internet) menjadi kejahatan tercerdas di era serba digital ini. Jutaan data kartu kredit dan kartu debit sekarang tersimpan di server-server di seluruh dunia. Adalah Albert Gonzalez (27) pembobol jutaan data kartu kredit dan kartu debit melalui Internet. Gonzalez menyimpan data-data curian itu pada server di Amerika Serikat, Latvia dan Ukraina, untuk kemudian data-data ini diperjualbelikan kepada penjahat cyber lainnya, yang ada di Amerika Serikat dan Eropa.

Banyaknya toko online, sistem booking tiket pesawat dan hotel yang mensyaratkan pencantuman kartu kredit, menjadikan hal ini sebagai peluang kejahatan. Dibutuhkan orang yang cerdas untuk melakukan kejahatan cyber ini. Seperti yang dilakukan Gonzalez. Dia berhasil membobol jutaan nomor kartu kredit dan debit yang ada pada lalulintas Internet, tetapi dia tidak memergunakannya langsung, karena aksi tersebut mudah diketahui polisi cyber. Karenanya, Gonzalez menjual data-data curian ini, ke penjahat lainnya. Para penjahat yang membeli data-data dari Gonzalez ini, juga tidak berbelanja dengan nomor kartu kredit curian, akan tetapi, membuat kartu kredit baru dengan data lama. Jadi, kartu kredit seseorang bisa saja tiba-tiba over limit tidak bisa digesek, karena sudah digandakan di tempat lain, dan dipergunakan untuk berbelanja.

Sosok Albert Gonzalez sudah dipenjarakan atas kejahatan yang sama pada tahun 2003, dan kemudian terulang lagi pada tahun 2007. Sistem-sistem yang dibobol itu antara lain dari toko TJX, BJ's Wholesale Club, OfficeMax, Boston Market, Barnes & Noble, Sports Authority, Forever 21, DSW dan Dave & Buster's.

Sebetulnya, hacker-hacker seperti Gonzalez banyak sekali jumlahnya. Baik yang hanya merugikan sistem maupun yang mengambil keuntungan secara finansial seperti Gonzalez. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang melatarbelakangi para hacker tersebut membobol sistem komputasi dari sebuah perusahaan atau laman?

Menurut Greg Saathoff, seorang psikiater dan profesor di Universitas Virginia yang mendalami sisi kejiwaan para penjahat cyber seperti Gonzalez, kebanyakan para hacker itu mulanya adalah pamer kesombongan. "Dari berbagai wawancara dengan hacker dari Amerika Serikat dan Eropa Timur, sosok mereka rata-rata adalah anak muda dan merasa tidak melakukan hal yang salah dengan meng-hack sistem orang lain," katanya seperti dikutip dari ABCNews.com.

Saathoff melanjutkan, para hacker itu mengatakan bahwa aksi mereka membobol sistem sebetulnya itu memperingatkan pemilik sistem, bahwa sistem mereka bercelah dan tidak aman. "Itulah sebabnya, mereka mengaku tidak melakukan kejahatan. Sebab, sistem yang sudah terbobol biasanya akan segera dipagari oleh pemilik sistem. Para hacker itu berdalih, dengan membobol sistem, mereka telah menunjukkan lubang dan titik sistem yang harus diamankan pemiliknya."

Saathoff menyimpulkan, para hacker beraksi di dunia cyber, lebih kepada upaya memertontonkan kejeniusan mereka dan pengakuan atas kecerdasan tingkat tinggi tersebut. "Ini adalah aspek psikologis yang menarik, yang ditunjukkan oleh para hacker. Mereka ingin diakui kepintarannya, sekaligus ingin diketahui sosok dirinya sebagai hacker. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengungkapkan jatidiri si hacker, maka semakin bangga mereka. Hacker-hacker ini pada akhirnya menjadi sasaran orang-orang yang ingin memanfaatkan kepandaian mereka sehingga berujung pada cyber crime seperti yang dilakukan Gonzalez, yakni memperjualbelikan data kartu kredit dan kartu debit," paparnya.

Selain kasus Gonzalex di atas, ada kasus di awal November 2013 tentang hacker-hacker Indonesia yang menyerang situs penting pemerintah Australia. Serangan ini dilakukan akibat adanya berita bahwa intelijen Australia menyadap komunikasi pemerintah Indonesia. Alasan nasionalisme adalah hal yang mendasari para hacker Indonesia melakukannya.

Mempertontonkan kejeniusan dan pengakuan atas hal tersebut seperti yang diungkap Seathoff mungkin benar adanya apapun alasannya. (joe)

Source