Wednesday, October 2, 2013

Tujuh dari Sepuluh Orang Curhat di Jejaring Sosial

Wanita Lebih Beresiko Kecanduan Facebook

Situs jejaring sosial bukan hanya menjadi media pertemanan, pengguna juga menggunakan fungsinya sebagai cara mencurahkan isi hati. Facebook dan Twitter, dua jejaring sosial ini sering kali dipakai untuk menyampaikan keresahan, bahkan juga mencela orang lain. Hal ini merupakan sebuah penelitian baru, dilansir Times of India.

Menurut hasil survei, tujuh dari sepuluh orang menggunakan jejaring sosial sebagai tempat mencurahkan isi hati. Jejaring sosial dinilai sebagai cara terbaik untuk mendapatkan perhatian. Saat seseorang memperbarui status, sebenarnya mereka ingin mendapatkan simpati dari orang lain.

Survei yang dilakukan oleh televisi swasta di Amerika Serikat pada 2000 orang ini, lebih banyak mengeluarkan keresahan yang cenderung negatif.

Sekitar 52 persen responden curhat untuk mendapatkan simpati dari orang lain, sedangkan 30 persen ingin meluapkan kemarahannya karena cemburu, dendam dan iri hati. Satu per tiga dari orang Inggris mengatakan, penipuan, pencurian, asusila oleh orang lain merupakan sesuatu yang layak untuk diungkapkan.

Survei juga menunjukkan bahwa orang lebih banyak mencurahkan masalah mereka terkait dengan sahabat, pacar, rekan kerja dan atasan.

“Meski tampak berbahaya, hasil studi ini tidak mengejutkan bagiku. Kita pun tahu banyak orang yang mengekspresikan kemarahan dan frustrasinya di jejaring sosial, baik itu bankir, politikus, maupun artis,” kata Kepala Jurusan Psikologi Universitas London, Frank Webster.

Webster mengatakan, cara ini sebetulnya tidak baik, justru akan menciptakan lingkungan masyarakat yang dingin dan suka main belakang. “Kita bisa saja curhat dengan akun palsu untuk melampiaskan kekesalan. Namun, itu semua tidak baik,” ujarnya.