Tanpa sadar Anda selalu memeriksa
Blackberry Anda kurang dari 5 menit sekali. Perasaan resah dan panik
bila lupa membawa Blackberry. Apakah Anda terkena kecanduan handphone?
Seringkali kita melihat gambaran sekelompok orang makan bersama tapi tak saling berkomunikasi. Mereka sibuk dengan handphonenya masing-masing. Entah sekadar browsing, twitteran, memeriksa email, atau hanya mengecek handphone tanpa tujuan.
Smartphone yang kini dilengkapi dengan berbagai fitur interaktif dan terkoneksi ke internet membuat seseorang semakin 'akrab' dengan gadget komunikasinya tersebut. Tanpa sadar bahkan Anda akan mengecek smartphone atau Blackberry dalam jangka waktu tertentu yang cukup singkat.
Dalam Journal Personal and Ubiquitous Computing yang merilis penelitian tentang kebiasaan secara kompulsif memeriksa handphone, hal ini sangat umum. Secara berulang-ulang seseorang bisa mengecek handphonenya paling tidak selama 30 detik dalam rentang waktu kurang dari 10 menit. Seseorang yang terkena gejala ini bisa bolak-balik memeriksa handphonenya sedikitnya 34 kali dalam sehari.
"Hal ini sekarang sangat umum terjadi dan sulit untuk dihindari. Mereka bahkan tidak sadar melakukannya, karena itu memang perilaku di bawah sadar," ujar Loren Frank, seorang peneliti yang mengkhususnya di bidang syaraf di University of California, San Francisco.
Menurut Frank, proses di bawah sadar ini terjadi lewat dua tahap. Pertama, seseorang menyukai perasaan ketika menerima email, twitter, atau informasi baru. Orang selalu menyukai hal baru yang mereka terima pada smartphonenya dan tanpa sadar selalu mengharapkan kehadiran notifikasi baru. Apalagi pada orang-orang yang sering menerima informasi atau pesan yang menyenangkan seperti pujian atau kata cinta. Karena ingin terus merasakan hal tersebut, secara tidak sadar otak senang dengan hal tersebut. Selanjutnya, memeriksa handphone menjadi hal yang otomatis bahkan tanpa perlu dipikirkan.
Sisi negatifnya, penelitian menemukan ketika Anda menghentikan kegiatan penting hanya untuk memeriksa Blackberry atau smartphone, rata-rata Anda menjadi sulit untuk kembali ke tugas sebelumnya dengan mood dan konsentrasi yang sama. Mengecek Blackberry secara terus menerus kini juga menjadi salah satu cara untuk menghindari interaksi dengan orang yang Anda tidak suka.
Apakah Anda termasuk orang yang kecanduan smartphone? Berikut tanda-tandanya:
1. Anda memeriksa email lebih dari yang Anda perlukan
Ketika sedang berada dalam meeting penting atau sedang berkonsultasi dengan dokter, Anda masih terpikir untuk selalu memeriksa Blackberry atau iPhone. Padahal mungkin saja pada jam tersebut aktivitas informasi di Blackberry atau iPhone Anda sudah mulai berkurang.
2. Membuat Orang Lain Kesal
Kebiasaan tersebut mulai menganggu orang sekitar Anda dan Anda menjadi cenderung mengabaikan orang di sekitar. Teman-teman Anda mulai berkomentar atau mengeluh terhadap 'kesibukkan' Anda. Bahkan ketika bertemu istri dan anak di rumah Anda masih tetap tak bisa berhenti lepas dari smartphone.
3. Resah dan gelisah bila tidak bisa memeriksa smartphone
Blackberry Anda tertinggal di rumah atau meeting dengan atasan yang menginstruksikan tidak boleh menyentuh handphone membuat Anda cemas dan resah. Bahkan di gym atau kolam renang Anda tak pernah terpikir untuk meninggalkan Blackberry Anda di loker.
Jika Anda merasa 'dekat' gejala-gejala tersebut mungkin Anda termasuk orang yang kecanduan smartphone. Jangan khawatir, gejala tersebut bukan harga mati. Tunggu artikel selanjutnya untuk mengetahui cara mengatasinya!
Seringkali kita melihat gambaran sekelompok orang makan bersama tapi tak saling berkomunikasi. Mereka sibuk dengan handphonenya masing-masing. Entah sekadar browsing, twitteran, memeriksa email, atau hanya mengecek handphone tanpa tujuan.
Smartphone yang kini dilengkapi dengan berbagai fitur interaktif dan terkoneksi ke internet membuat seseorang semakin 'akrab' dengan gadget komunikasinya tersebut. Tanpa sadar bahkan Anda akan mengecek smartphone atau Blackberry dalam jangka waktu tertentu yang cukup singkat.
Dalam Journal Personal and Ubiquitous Computing yang merilis penelitian tentang kebiasaan secara kompulsif memeriksa handphone, hal ini sangat umum. Secara berulang-ulang seseorang bisa mengecek handphonenya paling tidak selama 30 detik dalam rentang waktu kurang dari 10 menit. Seseorang yang terkena gejala ini bisa bolak-balik memeriksa handphonenya sedikitnya 34 kali dalam sehari.
"Hal ini sekarang sangat umum terjadi dan sulit untuk dihindari. Mereka bahkan tidak sadar melakukannya, karena itu memang perilaku di bawah sadar," ujar Loren Frank, seorang peneliti yang mengkhususnya di bidang syaraf di University of California, San Francisco.
Menurut Frank, proses di bawah sadar ini terjadi lewat dua tahap. Pertama, seseorang menyukai perasaan ketika menerima email, twitter, atau informasi baru. Orang selalu menyukai hal baru yang mereka terima pada smartphonenya dan tanpa sadar selalu mengharapkan kehadiran notifikasi baru. Apalagi pada orang-orang yang sering menerima informasi atau pesan yang menyenangkan seperti pujian atau kata cinta. Karena ingin terus merasakan hal tersebut, secara tidak sadar otak senang dengan hal tersebut. Selanjutnya, memeriksa handphone menjadi hal yang otomatis bahkan tanpa perlu dipikirkan.
Sisi negatifnya, penelitian menemukan ketika Anda menghentikan kegiatan penting hanya untuk memeriksa Blackberry atau smartphone, rata-rata Anda menjadi sulit untuk kembali ke tugas sebelumnya dengan mood dan konsentrasi yang sama. Mengecek Blackberry secara terus menerus kini juga menjadi salah satu cara untuk menghindari interaksi dengan orang yang Anda tidak suka.
Apakah Anda termasuk orang yang kecanduan smartphone? Berikut tanda-tandanya:
1. Anda memeriksa email lebih dari yang Anda perlukan
Ketika sedang berada dalam meeting penting atau sedang berkonsultasi dengan dokter, Anda masih terpikir untuk selalu memeriksa Blackberry atau iPhone. Padahal mungkin saja pada jam tersebut aktivitas informasi di Blackberry atau iPhone Anda sudah mulai berkurang.
2. Membuat Orang Lain Kesal
Kebiasaan tersebut mulai menganggu orang sekitar Anda dan Anda menjadi cenderung mengabaikan orang di sekitar. Teman-teman Anda mulai berkomentar atau mengeluh terhadap 'kesibukkan' Anda. Bahkan ketika bertemu istri dan anak di rumah Anda masih tetap tak bisa berhenti lepas dari smartphone.
3. Resah dan gelisah bila tidak bisa memeriksa smartphone
Blackberry Anda tertinggal di rumah atau meeting dengan atasan yang menginstruksikan tidak boleh menyentuh handphone membuat Anda cemas dan resah. Bahkan di gym atau kolam renang Anda tak pernah terpikir untuk meninggalkan Blackberry Anda di loker.
Jika Anda merasa 'dekat' gejala-gejala tersebut mungkin Anda termasuk orang yang kecanduan smartphone. Jangan khawatir, gejala tersebut bukan harga mati. Tunggu artikel selanjutnya untuk mengetahui cara mengatasinya!