New
Age Movement (NAM) awalnya muncul di Amerika Serikat. Gerakan ini lahir
setelah humanisme sekuler, ateisme, dan pemikiran nihilistik melanda
peradaban Barat. Pengikutnya dalam jumlah yang besar, bersama dengan
penganut naturalisme evolusioner Charles Darwin. Di Amerika, gerakan
tersebut muncul di California sekitar tahun 1960-an. Karena lahir di
sana, orang biasa menyebutnya ‘American Movement’. Karena pesatnya
kemajuan Amerika dalam teknologi, akhirnya gerakan ini menyebar ke
seluruh dunia dengan sangat cepat. Sejak tahun 1970-an dan 1980-an,
gerakan tersebut marak luar biasa. New
Age Movement ,mengadopsi banyak gagasan filsafat dan agama Timur.
Menurut catatan sejumlah pengamat, masa itu merupakan masa penuh gejolak
dan menimbulkan banyak perubahan di Amerika. Sebut saja, kalangan anak
muda. Mereka tidak lagi memedulikan budaya orangtua. Dengan segenap
tenaga, mereka mencari nilai-nilai baru. Obat bius dan sejenisnya
menjadi sarana agar menemukan ketenangan jiwa. Alasan menemukan
ketenangan jiwa inilah yang membuat mereka berpaling ke Timur.Hal
ini dapat dipahami, kekristenan telah gagal memberikan jawaban atas
kebutuhan mendasar jiwa manusia. Kekristenan hanya mempertahankan ritual
agamawi tanpa menghiraukan kehampaan rohani. Kekosongan dapat terjadi
apabila Allah tidak hadir dalam jiwa manusia. Benar jika Blaise Pascal,
seorang ilmuwan sekaligus teolog yang mengatakan, “di dalam hati manusia
ada titik yang kosong yang tidak bisa diisi oleh apapun juga kecuali
kehadiran Penciptanya”. Dan, itulah yang terjadi dengan para kawula muda
di atas. Faktor ini pula yang telah lama diabaikan oleh lembaga
keagamaan saat itu. Instansi keagamaan hanya sibuk pada hal-hal ritual
liturgis belaka, namun mengabaikan sisi esensial yakni perjumpaan dengan
Tuhan. Akibatnya, anak-anak muda mulai memelajari tulisan-tulisan yang
berkaitan dengan astrologi atau berguru di tempat sepi dan terpencil
(esoterisme). Saat itu pula, mereka mulai memperkenalkan gaya hidup baru
seperti yang dilakukan kaum Hippies dari San Fransisco.
CIRI-CIRI NEw AGE MOvEMENT
Harus
diakui dengan jujur, mengenali New Age Movement bukan perkara mudah.
Hal ini disebabkan NAM bukanlah gerakan yang melembaga layaknya
organisasi keagamaan atau instansi lainnya. Lagi pula, tidak memiliki
Kitab Suci atau pengakuan percaya yang baku. Kondisi demikian
menyulitkan dalam mengidentifikasi secara cepat dan tepat.Walaupun
demikian, praktik NAM secara umum bernafaskan humanisme dan okultisme.
Sebagai contoh, ciri-ciri yang dapat dikenali adalah sebagai berikut.-
Berpedoman pada astrologi, yakni zaman Aquarius yang merupakan salah
satu nama bintang dalam zodiak. NAM yakin bahwa Golden Age-zaman emas
akan segera datang. Zaman itu dicirikan dengan dinamis, kreatif, ceria
dan penuh karunia (Humanisme).-
Berkeyakinan bahwa yang berperan dalam hidup manusia bukanlah suatu
Allah, tetapi energi ilahi yang hadir di dalam segala sesuatu
(Humanisme).Berkeyakinan
masyarakat bentrok melawan penguasa, imam, guru dan ilah tetapi
hasilnya harmoni sebab setiap orang akan mencapai tataran spiritual yang
sama. Hal semacam ini tercermin melalui metode Yoga atau tantri
(Okultisme).-
Berkaitan dengan keluarga. NAM meyakini hubungan suami isteri
dibebaskan dari hawa nafsu semata-mata dan akan dilestarikan dengan
cinta kasih (Humanisme).
AJARAN INTI NEw AGE MOvEMENT
Tidak
memiliki kitab, bukan berarti tidak punya ajaran utama yang diterima
bersama. Umumnya, New Age Movement menerima lima hal berikut sebagai
“doktrin” bersama. 1. Monisme, keyakinan bahwa segala sesuatu yang ada,
merupakan derivasi (penjabaran) dari sumber tunggal devine energy. Pada
tingkat tertentu dapat digabungkan menjadi kesatuan dari semuanya.2.
Pantheisme, yakni gagasan God is all and all is god, Allah adalah
segala sesuatu dan segala sesuatu adalah allah. God within ourself–Allah
dalam diri kita.3.
Reinkarnasi, keyakinan bahwa jiwa manusia kembali pada eksistensi
jas-maniah berulangkali, hingga mencapai keadaaan terbaik dan tertinggi
dari Great Oneness—keesaan agung alam semesta.4.
Pencerahan, kepercayaan bahwa kita memiliki pengetahuan rahasia yang
terkandung di alam bawah sadar kita. Sebagaimana disebutkan oleh Carl
Jung, bawah sadar kolektif umat manusia memungkinkannya dapat
memanipulasi energi dan zat [roh] dengan pikirannya, dan melaluinya
dapat memperoleh kekayaan dan kesehatan.5.
Spiritisme, keyakinan bahwa ada roh-roh yang dapat dihubungi oleh
orang-orang mati sehingga dapat memberi wawasan kepada seseorang
mengenai etika dan makna kehidupan di bumi.
|